- Irfan Martiansyah S.Si. & Dr. Riza Arief Putranto, D.E.A
Studi Asosiasi Lintas Genom: pendekatan molekuler baru untuk mempersingkat waktu pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman identik dengan pekerjaan yang rumit dan membutuhkan waktu lama apabila dilakukan dengan cara konvensional. Studi Asosiasi Lintas Genom (GWAS) menjadikan proses pemuliaan tanaman lebih terarah, efektif dan efisien dengan mempelajari hubungan keterkaitan antara karakter yang tampak (fenotipe) dan gen-gen di dalamnya (genotipe). Fenotipe yang diinginkan oleh pemulia dapat disasar dengan akurat setelah diketahui basa nukleotida penyusun gen yang terlibat dalam ekspresi karakter tersebut.
Pada awalnya, Studi Asosiasi Lintas Genom atau dikenal dengan sebutan Genome-Wide Association Study (GWAS) digunakan untuk mempelajari genom manusia yang terkait dengan gen-gen fungsional penyebab penyakit pada manusia [1]. Para peneliti berusaha untuk mencari penyebab genetis beberapa penyakit kronis seperti kanker, asma, serangan jantung, parkinson, sklerosis, dan diabetes [2-6]. Keberhasilan studi GWAS pertama kali dilaporkan pada tahun 2005, ketika kelompok peneliti menemukan dua SNP (Single Nucleotide Polymorphism) yang berbeda dibandingkan dengan kontrol pada pasien yang mengalami penuaan dini [7]. Hingga tahun 2017, lebih dari 3000 pasien telah diuji melalui pendekatan ini sehingga lebih dari 1800 penyakit berhasil diketahui penyebab dan mekanisme infeksinya [1,8]. Saat ini, Studi Asosiasi Lintas Genom sudah banyak juga digunakan untuk mempelajari penyebab genetik penyakit pada tanaman maupun karakter-karakter fenotipik lainnya yang berguna untuk program pemuliaan tanaman.