Abstrak. Hingga saat ini perbanyakan bahan tanam karet dilakukan melalui okulasi sehingga diperlukan ketersediaan batang bawah dan batang atas. Karena batang bawah yang digunakan berasal dari biji maka terdapat keragaman antar individu yang menyebabkan keragaman pada penampilan batang atas, baik dari segi produksi maupun sifat sekunder lainnya. Perbanyakan batang bawah klonal tanaman karet telah dimulai di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) dengan menggunakan teknik in vitro microcutting. Sejauh ini planlet karet dapat dihasilkan secara rutin, proses aklimatisasi planlet berhasil baik dan vitroplan (ex-in vitro microcutting) juga berhasil diokulasikan dengan klon batang atas PB 260.

Read more ...

Abstrak. Boleh jadi, jauh di dalam usus serangga tersembunyi kunci bagi salah satu tantangan industri biofuel: "Bagaimana secara mudah dan murah mengubah limbah biomassa tanaman yang alot, lignoselulosa menjadi bahan bakar nabati (BBN) etanol yang mendatangkan profit". Belalang (Lucusta sp.), herbivora hama tanaman, ditemukan periset di Amerika Serikat mengandung enzim-enzim sangat aktif memecah biomassa lignoselulosa, endoglukanase dan silanase.

Read more ...

Penulis : Julianto

Swasembada gula telah menjadi salah satu target pemerintah pada 2014 dengan produksi sebanyak 3,1 juta ton. Untuk mencapai target tersebut ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kendala, termasuk ketersediaan penambahan lahan, belum berjalannya revitalisasi pabrik gula dan pembangunan pabrik gula baru.

Read more ...

Usaha-usaha untuk membuat bioetanol dari biomassa lignoselulosa sudah dilakukan sejak lama. Teknologi bioetanol dari kayu paling kuno telah dipatenkan oleh HK Moore pada tanggal 2 Desember 1919 dengan nomor 1,323,540. Paten ini menarik untuk dikaji, khususnya untuk pengembangan teknologi bioetanol generasi kedua saat ini. Mengkaji paten kuno ini dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan bioetanol generasi kedua yang lebih efisien. Semoga.

Read more ...